Phoenix


Aku baca puisi ini di Malam Puisi minggu lalu.

20130703-203456.jpg

Dirimu, Penentu arah,
Cerah, merah, berkerah,
Penggila senyum
Penenun rindu
Mata yang bersinar di antara embun
Atau hangat dalam kelambu
Atau sari apel yang kuminum
Atau badan yang ranum.
Yang Kukulum
Kurenggut

Jauh…
Kau jauh hari ini,
Lalu kupeluk besok…
Kubiarkan kau terbang
Sayapku kuikat di punggungmu.

Aku bermimpi seratus kali hari ini.
Tentang jarak dan kapal karam
Tentang awan dan kamar temaram
Tentang mata yang mengernyit
Tentang phoenix yang terbang di punggungmu
Yang kutangkap kakinya, hatinya,
Cintanya
Aromanya

Sisanya tak kuingat.

Advertisement

One Comment Add yours

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s